Cara Menghitung Average Down Saham -Jika kamu bergerak di dunia pasar saham, tidak jarang kamu mendengar istilah Average down saham. Sebetulnya apa sih yang dimaksud dengan average down saham dan bagaimana cara menghitung average down saham. Kita simak penjelasannya.
Baca juga : Cara agar pinjol tidak menghubungi kontak darurat
Di Dalam dunia Pasar Saham ada
banyak strategi yang dapat kita lakukan untuk memaksimalkan keuntungan
investasi. Salah satu metode yang sering dilakukan kebanyakan investor adalah averaging atau pemerataan. Metode ini
adalah strategi pembelian saham secara bertahap baik ketika harga sedang naik
atau sebaliknya harga sedang turun.
Strategi Average ini yang
sering dikenal oleh para investor. Strategi Average up dan Strategi average
down adalah metode yang dapat digunakan untuk memperkecil presentasi kerugian atau
sebaliknya malah memperbesar keuntungan.
Average down adalah metode yang digunakan ketika para investor
membeli saham secara bertahap di saat harganya sedang turun. Sesuai dengan
terjemahannya, average down berarti merata-ratakan kebawah. Ketika harga
sedang turun, investor justru membeli lagi untuk memperkecil kerugian.
Baca juga : 30 Mayam Berapa Gram
Melakukan metode average
down dengan menggunakan pertimbangan analisa si investor. Memperkirakan
tren harga turun hanya sementara dan akan naik kembali sehingga berpotensi
memperoleh keuntungan yang cukup signifikan.
Pengertian Average Down
Average down adalah
metode averaging yang digunakan oleh para investor dengan membeli sebuah saham
secara bertahap ketika harga saham tersebut turun. Sebaliknya, average
up adalah metode averaging yang digunakan oleh para investor ketika
harga saham tersebut perlahan-lahan naik.
Seperti yang yang sudah disebutkan atas, strategi
ini diterapkan untuk menghasilkan keuntungan maksimal dengan biaya minimal ataupun
Kerugian minimal jika kondisi pasar saham sedang turun. Selain itu, strategi
ini diberlakukan untuk memudahkan investor dalam menghitung keuntungan.
Selain pada saham, Anda juga bisa menerapkan
strategi ini pada instrumen lain yang tentunya pergerakan harganya fluktuatif seperti
Crypto , Forex, reksa dana, ETF dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Average Down
Seorang investor dapat dengan
jeli mengetahui kapan harus membeli saham dengan strategi average down
atau sebaliknya. Pemahaman yang baik untuk situasi pasar kapan saat yang tepat
untuk menerapkan strategi ini. Dengan demikian investor bisa meminimalisir
kerugian jika kondisi saham sedang bergerak turun dengan adanya perhitungan
ini.
Cara menghitung average down
mengacu kepada harga yang berbeda pada saham yang sama. Rumus ini menghitung
besaran rata-rata harga saham atau nilai average. Rumus yang digunakan
adalah :
Average down = ((harga1 x
lot1)+(harga 2xlot2)+(harga3xlot3)+… }
Total lot
Dimana nilai harga1 lebih tinggi daripada
harga2 dan seterusnya. Harga saham lot 1 harus lebih tinggi daripada harga lot 2 dan
lebih tinggi dari harga lot 3 dan seterusnya.
Contoh kasus : investor A
memiliki saham perusahaan B dan sedang mengalami penurunan harga. A meyakini
bahwa demand pasar saham perusahaan B akan naik. Maka A
menerapkan strategi average down untuk mengatasi hal ini. Strategi average
down yang dilakukan A adalah sebagai berikut:
Jumlah Lot yang dibeli sebanyak 1000 Lot
Average Down = [(1500 x 200)+(100x300)+(800x500)]
1,000
Average Down = 30.000 +
30.000 + 40.000
1.000
Average Down = 1.000
Jadi Nilai average down dari saham perusahaan B sebesar Rp 1000.-
per lembar . Nilai Average down dari saham perusahaan B tentunya lebih rendah
daripada hari pasar
Dalam Hal ini jika prediksi ternyata Harga saham perusahaan B
adalah sebesar Rp 1200,- per lembar maka keuntungan yang dapat diperoleh
sebagai berikut:
Keuntungan : (1.000 x 1.200) – (1.000 x 1.000) = 1.200.000 – 1.000.000
= 200.000
Dalam Hal ini jika prediksi ternyata Harga saham perusahaan B
adalah sebesar Rp 1.300,- per lembar maka keuntungan yang dapat diperoleh
sebagai berikut
Keuntungan : (1.000 x 1.300) – (1.000 x 1.000) = 1.300.000 – 1.000.000
= 300.000
Dapat kita lihat bahwa untuk melakukan strategi average down .
Investor harus mengamati pergerakan harga dari saham. Investor juga perlu mengetahui
berita terkini perihal pergerakan arah pasar sehingga dapat membuat keputusan
yang benar.
Contoh Menghitung Average Down Di Microsoft Excel
Jadi Setelah kita Hitungkan di Excel Pembelian Pertama dengan
Jumlah Lot 200 dengan harga 1500 maka kita mengetahui Harga total 300.000
dengan rata 7,5 .Untuk pembelian kedua Jumlah Lot 300 dengan harga 1000 dengan
harga total yang sama 300.000 dengan average yang berbeda 3,33. Dan pembelian
terakhir dengan jumlah lot 500 dengan harga 800 dengan total 400.000 dengan average
1,6
Keuntungan Memakai Sistem Perhitungan Average
Down
Strategi perhitungan average
down,investor sudah harus mengetahui arah pergerakan saham yang dimilikinya. Sebuah
strategi ini ,memerlukan perhitungan yang akurat. Strategi ini memiliki
keuntungan dan kelemahan.
Baca Juga : Cara menghitung harga emas kadar 375
Keuntungan memakai sistem
perhitungan ini adalah investor dapat dengan baik menambah investasinya
sehingga memperoleh rata-rata dan mendapatkan keuntungan maksimal. Dan Jika
Beruntung Investor dapat memperoleh keuntungan yang berlipat.
Sedangkan kelemahan dengan
menggunakan sistem perhitungan ini adalah ketika harga saham terus turun dan
sulit untuk naik, investor dapat mengalami kerugian lebih besar.
Cara Menerapkan Strategi Average Down
Strategi ini memang terlihat mudah. Namun strategi ini memerlukan
Perhitungan yang akurat agar investor tidak kehilangan yang banyak.
1. Mengamati pergerakan harga saham selama beberapa waktu
Pengamatan ini memang memerlukan waktu dan jam terbang yang
cukup banyak. Tidak jarang investor baru terbawa emosi dalam menentukan kapan
pembelian dan penjualan. Anda perlu emosi yang cukup dengan pengamatan yang
sudah teruji. Sehingga Investor tidak salah dalam menentukan pergerakan harga
saham.
2. Menerapkan strategi average down ketika
harga tidak jatuh terlalu banyak
Penerapan Strategi average down ketika harga tidak terlalu menukik
ke bawah. Tujuannya adalah agar potensi keuntungan yang bisa dimaksimalkan
semakin tinggi. Sebaliknya, jangan menerapkan strategi ini dengan membeli saham
yang selisih penurunan harganya rendah sebab itu artinya potensi keuntungan
yang bisa Anda peroleh akan mengecil.
3. Memastikan bahwa harga saham tersebut bisa kembali naik
Tentu Anda akan merugi jika Anda terus membeli saham yang
harganya terus menurun menggunakan sistem average down.
Sebab ini justru akan membuat investasi Anda merugi.
4. Tentukan jumlah lot maksimum dan harga minimum
Ini bertujuan untuk membatasi pembelian saham Anda. Memang, jika
harganya terus turun Anda bisa membeli saham dalam jumlah yang lebih banyak.
Namun Anda perlu ingat bahwa penurunan harga saham ini bisa terjadi cukup lama,
sehingga alih-alih membeli Anda harus tahu kapan harus berhenti membeli.
Singkatnya, penerapan strategi average
down dan average up harus
disiapkan secara matang dan tidak bisa simultan. Agar penghitungan average down
atau average up yang Anda lakukan bisa lebih akurat, Anda bisa menggunakan
aplikasi kalkulator saham yang saat ini banyak tersedia di internet.
Setelah melakukan strategi ini dengan tepat, Anda bisa
menentukan harga jual saham tersebut dan menunggu sampai akhirnya harga saham
tersebut naik ke level yang Anda inginkan.
Kapan Sebaiknya Melakukan Average Down?
Memang tidak ada aturan yang
pasti untuk melakukan average down Semuanya kembali kemampuan menilai pasar ,
Secara Global karena pergerakan saham sendiri memang banyak factor yang mempengaruhi
.
Satu hal yang pasti adalah
lakukan average down hanya ketika kamu yakin bahwa penurunan harga saham hanya
bersifat sementara saja dan bukan menjadi indikasi bahwa harga akan terus
turun. Sebab akan berbahaya jika kamu belum mengetahui dengan pasti kamu bisa loss yang cukup banyak .Sebab jika
penurunan harga saham terus berlanjut, melakukan average down hanya akan
membuat kamu menderita kerugian yang lebih besar.
Meskipun tidak ada seorang pun
yang bisa secara akurat memprediksi kemana arah pergerakan harga saham di masa
depan, namun kita tetap bisa mengenali tanda-tandanya melalui analisis saham,
khususnya analisa teknikal.
Dalam ilmu analisa teknikal,
investor dapat mengetahui kemungkinan arah pergerakan harga saham kedepannya
melalui pembacaan indikator tertentu atau berdasarkan pola-pola yang terbentuk
pada grafik harga saham. Mulai dari pola bullish reversal yang ditemukan pada
candlestick, indikator moving average, support resisten, dan lain sebagainya.
Selain lewat analisa teknikal,
kamu juga bisa mengetahui apakah penurunan harga saham yang terjadi hanya
bersifat sementara saja atau tidak lewat analisa fundamental. Caranya adalah
dengan mengecek laporan keuangan terakhir dari perusahaan tersebut. Apabila laporan
keuangannya secara umum positif dan prospek industrinya ke depan juga masih
bagus, maka besar kemungkinan penurunan harga saham yang terjadi hanya bersifat
sementara, sehingga boleh saja jika ingin melakukan average down.
Sebaliknya, jika penurunan
harga saham disebabkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang memburuk, maka ini
dapat menjadi sinyal peringatan bagi investor untuk tidak melakukan average
down karena kemungkinan penurunan harga saham yang masih akan terus
berlanjut.
cara menghitung average down saham, buat kamu yang mau jual emas tanpa surat, jual beli emas kamu bisa hubungi kami di jualemastanpasurat.com